“Dan juga bisa meningkatkan pariwisata dan ekonomi kita,” pungkasnya.
Turut mendampingi dalam peresmian tersebut Mensesneg Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulkifli menyebut tingkat okupansi atau pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) koridor Yogja-Solo pada 2021 bisa mencapai 6 juta orang. Jumlah tersebut merupakan hasil studi kelayakan pembangunan yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
Bahkan, okupansi KRL Yogja-Solo juga diproyeksikan naik signifikan hingga 2035, di mana, jumlah penumpang pada tahun mendatang mencapai 29 juta orang. Kenaikan itu seiring dengan penambahan penyediaan infrastruktur atau pelayanan di koridor di dua wilayah itu kedepannya.
Proyeksi bahwa tingginya kenaikan penumpang Yogya-Solo mendasari Kementerian Perhubungan melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI membangun proyek KRL yang menghubungkan dua Provinsi itu. Pertimbangan lain karena Yogya-Solo merupakan kawasan objek wisata. Hal ini dinilai mampu mendorong masifnya penggunaan transportasi massal. (RAMA)