sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Resmikan KRL Yogyakarta-Solo, Jokowi: Lebih Cepat 10 Menit

Economics editor Dita Angga Rusiana
01/03/2021 12:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kereta rel listrik (KRL) lintas Yogyakarta-Solo.
Resmikan KRL Yogyakarta-Solo, Jokowi: Lebih Cepat 10 Menit (FOTO: MNC Media)
Resmikan KRL Yogyakarta-Solo, Jokowi: Lebih Cepat 10 Menit (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kereta rel listrik (KRL) lintas Yogyakarta-Solo. Hal ini dilakukannya saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, hari ini saya resmikan operasi Kereta listrik lintas Yogyakarta-Solo,” katanya di Stasiun Yogyakarta, Senin (1/3/2021).

Dia mengatakan bahwa KRL ini dinilai lebih cepat dan efisien dibanding Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks). Selain itu juga dinilai lebih ramah lingkungan.

“Tadi saya diberitahu, disampaikan bahwa KRL ini lebih cepat dibandingkan Prameks. Terpaut berapa menit pak? Kira-kira 10 menit lebih cepat. Dari sisi biaya operasi jauh lebih murah 640 yang sebelumnya, sekarang 290. Ini sebuah efisiensi yang sangat bagus sekali,” ungkapnya.

Dia berharap adanya KRL ini dapat membantu mobilitas orang dan barang dari Yogyakarta ke Solo maupun sebaliknya.

“Dan juga bisa meningkatkan pariwisata dan ekonomi kita,” pungkasnya. 

Turut mendampingi dalam peresmian tersebut Mensesneg Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X,  dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulkifli menyebut tingkat okupansi atau pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) koridor Yogja-Solo pada 2021 bisa mencapai 6 juta orang. Jumlah tersebut merupakan hasil studi kelayakan pembangunan yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

Bahkan, okupansi KRL Yogja-Solo juga diproyeksikan naik signifikan hingga 2035, di mana, jumlah penumpang pada tahun mendatang mencapai 29 juta orang. Kenaikan itu seiring dengan penambahan penyediaan infrastruktur atau pelayanan di koridor di dua wilayah itu kedepannya.

Proyeksi bahwa tingginya kenaikan penumpang Yogya-Solo mendasari Kementerian Perhubungan melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI membangun proyek KRL yang menghubungkan dua Provinsi itu. Pertimbangan lain karena Yogya-Solo merupakan kawasan objek wisata. Hal ini dinilai mampu mendorong masifnya penggunaan transportasi massal. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement