sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Respons Stafsus Erick Thohir soal Kereta Cepat Whoosh Disebut Balik Modal Satu Abad

Economics editor Suparjo Ramalan
18/10/2023 15:02 WIB
Kementerian BUMN menyatakan, perhitungan estimasi balik modal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh lebih dari 100 tahun dinilai tidak tepat.
Respons Stafsus Erick Thohir soal Kereta Cepat Whoosh Disebut Balik Modal Satu Abad. (Foto Suparjo/MPI)
Respons Stafsus Erick Thohir soal Kereta Cepat Whoosh Disebut Balik Modal Satu Abad. (Foto Suparjo/MPI)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, perhitungan estimasi balik modal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh lebih dari 100 tahun dinilai tidak tepat. Sebab, hanya mengacu pada harga tiket kereta cepat saat ini saja.

"Yang dihitung Faisal Basri dan kawan-kawan itu harga tiket pada 2023 itu sama tidak dengan harga tiket pada 2090? Bukan, saya katakan bahwa ada kenaikan-kenaikan," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ngobrol dengan awak media di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, balik modal kereta cepat harus dihitung secara komprehensif atau menyeluruh. Termasuk mempertimbangkan kondisi makro ekonomi nasional di masa-masa mendatang. 

"Harus lihat juga inflasi, kenaikan pendapatan terjadi kondisi ekonomi ada perubahan makro semakin bagus, rakyat semakin makmur dan sejahtera sehingga kemampuan daya beli tinggi," ucapnya.

Sebagai seorang ekonom, Arya menilai Faisal Basri seharusnya lebih jeli dalam melakukan perhitungan. Menurut Arya, Faisal Basri tidak memasukkan potensi kenaikan pendapatan masyarakat, peningkatan ekonomi Indonesia, dan juga kemampuan daya beli masyarakat yang semakin meningkat di masa mendatang.

Dia mencontohkan, harga tiket kereta pada 1970 lalu berbeda dengan tarif kereta saat ini.

"Aakah harga tiket akan sama pada 2023 dengan 2090? Faisal Basri hitungnya sama, makanya hitungannya dia tidak akan satu abad tidak akan tercapai," kata dia.

Arya menyebut contoh lain seperti Jalan Tol Jakarta-Bogor yang sudah lunas. Hasilnya bisa digunakan pemerintah untuk membangun jalan tol di wilayah lain di luar Pulau Jawa.

"Jalan tol Jakarta-Bogor sudah lunas. Dulu pernah ribut-ribut, kalau sudah lunas dibikin gratis dong, dia lupa kalau masyarakat di luar Pulau Jawa juga ingin juga dong punya jalan tol seperti di sini," bebernya.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement