“Enam tahun lalu, ekspor kita dari nikel hanya USD1,1 miliar. Sedangkan, di 2021 sudah mencapai USD20,9 miliar. Lompatan nilai tambahnya hingga 19 kali,” ungkap Agus.
Selain kerja sama energi dan pertambangan, tambahnya, juga disinggung potensi kerja sama halal dan industri otomotif beserta komponennya. Adapun dilakukan juga work with local industry agar tercipta nilai investasi yang seimbang.
(IND)