sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI-Afsel Jajaki Kerja Sama Sektor Hilirisasi-Otomotif 

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
26/09/2022 15:54 WIB
Pemerintah RI jajaki kerja sama dengan Afrika Selatan untuk hilirisasi-otomotif.
RI-Afsel Jajaki Kerja Sama Sektor Hilirisasi-Otomotif  (Dok.MNC)
RI-Afsel Jajaki Kerja Sama Sektor Hilirisasi-Otomotif  (Dok.MNC)

IDXChannel - Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan sejumlah negara, termasuk aktif menjajaki Preferential Trade Agreements (PTA) dengan pasar non-tradisional. Salah satu negara potensial yang dibidik adalah Afrika Selatan (Afsel).

“Saat ini Indonesia dan Afrika Selatan sedang menjajaki PTA yang bertujuan untuk membuka peluang pasar. PTA merupakan upaya penguatan industri manufaktur kedua negara, khususnya di sektor peralatan militer, produk makanan olahan, dan pertanian,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (25/9/2022).

Sebelumnya, pada Kamis (22/9), Menperin Agus mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Minister of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Ebrahim Patel di sela-sela kegiatan Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIMM) dalam rangkaian agenda Presidensi G20 Indonesia di Bali.

Pada pertemuan tersebut, Agus bilang, Menko Airlangga menyampaikan bahwa transisi energi menuju rendah karbon merupakan aspek penting untuk mencapai ketahanan iklim yang mendukung lingkungan hidup dan penciptaan lapangan pekerjaan. 

“Upaya transisi energi Indonesia menuju ramah lingkungan dilakukan melalui berbagai kebijakan nasional seperti penggunaan kendaraan berbasis listrik dengan mendukung pengembangan baterai EV yang didukung oleh bahan baku seperti nikel yang dimiliki Indonesia,” tutur Agus. 

Lebih lanjut dia menuturkan, Afrika Selatan sendiri memiliki kerja sama Just Energy Transition Partnership dengan Prancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Pengalaman tersebut dapat dipelajari dan best practice bagi Indonesia dalam menemukan model yang sesuai untuk menangani isu perubahan iklim di Indonesia.

Agus menambahkan, Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama kaya akan produk mineral dan logam mulia. 

“Kami mencoba untuk secara moderat menerapkan kontrol terhadap ekspor, terutama ekspor bahan baku, dengan harapan dapat mendorong hilirisasi produk mineral tersebut menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi,” paparnya.

Melalui kebijakan hilirisasi nikel misalnya, telah berhasil mendorong tumbuhnya smelter berbasis nikel, yang menghasilkan produk NPI/FeNi sehingga meningkatkan kapasitas dalam pengembangan industri stainless steel.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement