Retno memastikan, diplomasi vaksin akan bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin bagi keperluan rakyat Indonesia. Dengan upaya kuat yang telah dilakukan selama ini, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 140 juta dosis vaksin, salah satu yang terbesar di Asia, setelah RRT, India, dan Jepang.
Selain terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara, Retno juga menyebut, Indonesia berada di garda depan dalam memberikan masukan bagi upaya penataan ulang arsitektur kesehatan dunia agar dunia lebih siap hadapi tantangan kesehatan di masa mendatang.
Dalam konteks inilah, Indonesia telah menjadi salah satu co-sponsor pengusulan sebuah International instrument for Pandemic Preparedness and Response. “Indonesia tergabung dalam Group of Friends of the Treaty for Pandemic Preparedness and Response,” katanya.
Menurutnya, diplomasi Indonesia juga dijalankan untuk melawan diskriminasi dan politisasi terhadap vaksin. “Upaya ini terus kita bawakan termasuk terakhir dalam pertemuan Dewan Gavi dengan para co-chairs Covax AMC Engagement Group dimana Menlu RI menjadi salah satu ketuanya,” ujar Retno. (RAMA)