IDXChannel - Sebanyak satu juta dosis vaksin covid-19 merek AstraZeneca sudah datang di Indonesia melalui skema COVAX tiba di Jakarta, Senin 8 Maret 2021. Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia yang menerima dosis vaksin COVID-19 melalui inisiatif global yang dikelola oleh badan dunia World Health Organization (WHO) ini.
Lantas apa perbedaan vakson AztraZeneca dengan vaksin Sinovac yang terlebih dahulu sudah diterima pemerintah Indonesia?
Mengutip rilis yang diterima MNC Portal dari Weber Shandwick, Selasa (9/3/2021), Vaksin COVID-19 AstraZeneca ditemukan bersama oleh Universitas Oxford dan perusahaan spin-outnya, Vaccitech. AstraZeneca sendiri adalah perusahaan farmasi global pertama yang bergabung dengan COVAX pada Juni 2030 sejalan dengan komitmen bersama perusahaan terhadap akses global yang merata terhadap vaksin.
Vaksin AstraZeneca menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus) yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2.
Setelah vaksinasi, protein permukaan spike diproduksi, yang mempersiapkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika kemudian menginfeksi tubuh.
EUL WHO ini didasarkan pada hasil analisis kemanjuran gabungan dari 11.636 peserta penelitian berusia 18 tahun ke atas, menghasilkan 131 infeksi COVID-19 dengan gejala dari Inggris dan Brasil, dalam uji klinis Fase III yang dilakukan oleh Universitas Oxford.
Keamanan keseluruhan didasarkan pada analisis sementara dari data yang dikumpulkan dari empat uji klinis yang dilakukan di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan yang mencakup 23.745 peserta berusia 18 tahun ke atas. Vaksin COVID-19 AstraZeneca dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada kejadian keamanan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin tersebut.