IDXChannel - Pemerintah terus berupaya meningkatkan pemanfaatakan energi baru terbarukan (EBT) guna meminimalisasi penggunaan energi fosil, sekaligus demi mewujudkan ekonomi hijau (green economy) yang lebih ramah lingkungan.
Mencoba mendukung upaya tersebut, salah satu perusahaan startup yang berfokus pada pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan, PT Arya Watala Capital (Watala), bekerjasama dengan PT Rimba Makmur Utama (RMU) yang merupakan pengelola inisiatif restorasi ekosistem Katingan Mentaya Project.
Dalam kerjasama tersebut, kedua pihak sepakat berkolaborasi bersama terkait pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Sebagai pilot project, lokasi pengadan PLTS disepakati di Desa Tampelas, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh CEO sekaligus pendiri Watala, Mada Ayu Habsari dan CEO RMU, Dharsono Hartono, di Jakarta, Senin (8/8/2022).
"Pengadaan PLTS di Desa Tampelas merupakan bagian dari implementasi konsep Kawasan Ekonomi Restoratif, yaitu kawasan di mana kegiatan ekonomi dan keberlangsungan fungsi alam serta budaya dapat saling memulihkan dan memperkuat satu sama lain," ujar Mada, dalam keterangan resminya, Selasa (9/8/2022).
Menurut Wada, Watala berkomitmen untuk mengembangkan potensi kelistrikan desa, utamanya lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, agar seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan energi bersih.