IDXChannel - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan penandatanganan kemitraan antara 10 usaha besar dan 10 UMKM dengan nilai total Rp58,7 miliar. Ini berlangsung dalam Forum Peningkatan Kompetensi UMKM di Auditorium Nusantara, Jakarta, belum lama ini.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, UMKM berperan besar dalam perekonomian nasional dengan kontribusi 61 persen terhadap PDB. Sebab, keberadaan UMKM menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja, namun masih lemah di sisi ekspor.
“Kurang lebih ada 65 juta UMKM di Indonesia, tapi untuk ekspornya hanya 16 persen. Tema kita UMKM Go Global: Kreatif, Berkualitas, dan Siap Ekspor. Ini PR kita bersama agar peran UMKM bisa lebih ditingkatkan,” ujar Rosan, dikutip pada Minggu (24/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Rosan menyebut kemitraan tidak hanya bersifat bisnis biasa, melainkan diwajibkan bagi perusahaan penerima insentif fiskal. Klausul baru juga menekankan peran UMKM penyandang disabilitas.
“Dari 10, ada 2 yang dari disabilitas yaitu UMKM binaan dari Mayora dan Chandra Asri. Kita harus memberikan peran yang sama,” kata dia.
Forum UMKM Go Global menggelar tiga agenda utama yakni penandatanganan perjanjian kemitraan senilai Rp58,7 miliar, talkshow peningkatan kompetensi UMKM, serta bazar produk unggulan dengan 47 stand dari berbagai sektor seperti kuliner, fashion, kriya, kecantikan, hingga sembako murah.
Acara juga diikuti 125 UMKM, termasuk 25 UMKM penyandang disabilitas. Kegiatan sosial berupa pemberian santunan kepada 150 penyandang disabilitas turut dilakukan sebagai bentuk komitmen keberlanjutan.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Investasi sekaligus Ketua Bidang Standardisasi Dekranas Ayu Heni Rosan, menyoroti kontribusi besar perempuan dalam ekosistem UMKM.
Sekira 64,5 persen dari sekitar 65 juta UMKM yang ada di Indonesia dilakukan oleh perempuan. Artinya, ketika kita memberdayakan UMKM, kita sedang menguatkan pilar keluarga dan komunitas,” kata dia.
Ayu juga menekankan pentingnya solusi bagi tantangan UMKM perempuan, mulai dari akses permodalan, literasi keuangan, hingga beban ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus pelaku usaha.
(Dhera Arizona)