Sementara itu, pejabat senior AS menyatakan, Amerika menyiapkan serangan terhadap Iran yang benar terjadi pada hari ini, Minggu (22/6/2025). Keterlibatan AS dalam konflik tersebut diperkirakan akan menandai eskalasi besar setelah Iran berulang kali memperingatkan skenario tersebut.
"Sementara dari sentimen dalam negeri, pasca tensi geopolitik di Timur Tengah memanas antara Israel dan Iran serta keterlibatan pihak ketiga yaitu AS, maka gejolak ekonomi global kembali menunjukkan taringnya," kata Ibrahim.
Kenaikan tajam imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat menandai kekhawatiran pasar atas ketidakseimbangan fiskal negeri adidaya tersebut.
"Indonesia tengah berada dalam pusaran ketidakpastian global yang kompleks. Pergeseran struktural ekonomi dunia menuntut ketahanan domestik yang kuat, respons kebijakan yang adaptif, dan koordinasi yang solid antara lembaga fiskal, moneter, dan sektor riil," kata Ibrahim.
(Rahmat Fiansyah)