Adapun bisnis wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani dan Inhutani I kedepannya akan dialih kelolakan (spin off) secara bertahap kepada anak perusahaan Perhutani lainnya yaitu PT Palawi Risorsis. Selanjutnya, untuk menghasilkan portfolio holding yang lebih baik maka anak perusahaan yaitu PT BUMN Hijau Lestari direncanakan akan ditutup.
Berdasarkan proyeksi keuangan pascamerger 2022-2027, lanjut Wahyu, penggabungan anak Perhutani Group dengan bisnis inti kayu maupun hasil hutan bukan kayu memiliki dampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. Di mana, diproyeksikan semakin meningkat dibandingkan sebelum dilakukan merger.
Khususnya, pada parameter-parameter pokok keuangan yaitu pendapatan, laba bersih, rasio hutang terhadap laba kotor dan arus kas operasi.
Adapun paska merger anak perusahaan, Perhutani Group terdiri dari Inhutani I, Inhutani V dan Palawi Risorsis. Sebelumnya Perhutani Group terdiri dari Perum Perhutani, Inhutani I, Inhutani II, Inhutani III, Inhutani IV, Inhutani V, Palawi Risorsis, Perhutani Anugerah Kimia, dan PT BUMN HL.
(DES)