Dalam skemanya, Inhutani I, II dan III akan fokus pada bisnis kayu dengan produk kayu bulat, kayu olahan (raw sawn timber, plywood, barecore), biomassa, dan pengembangan proyek nature based solutions atau perdagangan karbon (carbon trade) .
Sedangkan Inhutani IV, V dan Perhutani Anugerah Kimia fokus pada produk hasil hutan bukan kayu berupa gondorukem, terpentin dan derivatnya.
Langkah Perhutani, lanjut Wahyu, merupakan implementasi atas inisiatif strategis Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perhutani 2020-2024, juga merupakan bagian dari 88 proyek strategis (Strategic Delivery Unit) Kementerian BUMN terkait Inovasi Model Bisnis BUMN dan rasionalisasi jumlah Perusahaan BUMN.
Menurutnya, penggabungan dilakukan terhadap entitas yang memiliki model bisnis serupa dan diantaranya terkendala permasalahan finansial dan operasional. Dengan integrasi tersebut diharapkan bisnis perusahaan lebih optimal dan bisa persaingan di pasar domestik dan global.