“Di tahun 2021, Stockbit dan Bibit telah mengadakan lebih dari 100 sesi edukasi secara gratis kepada publik. Di tahun 2022, upaya-upaya serupa akan dilanjutkan dan digencarkan dengan cara bermitra dengan berbagai organisasi seperti lembaga pendidikan, pelaku industri di sektor jasa keuangan, media massa, komunitas profesi, komunitas hobi, dan lembaga nonprofit,” jelas Vivi.
Khusus mengenai inisiatif perusahaan yang terkait dengan ajakan kepada perempuan agar berani berinvestasi di pasar modal, Olivia Budiono yang bekerja sebagai Product Marketing Lead mengatakan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak yang relevan adalah hal yang perlu terus dilakukan.
“Tentunya Stockbit dan Bibit tidak bisa berjalan sendirian. Sejauh ini kami telah bekerjasama dengan organisasi-organisasi yang concern terhadap isu-isu terkait perempuan serta melakukan berbagai webinar, talkshow, dan acara publik yang disiarkan melalui media sosial dengan melibatkan tokoh-tokoh perempuan. Tujuannya agar perempuan semakin percaya diri untuk mulai berinvestasi dan mencapai tujuan keuangannya,” kata Olivia.
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh David Aristei dan Manuela Gallo baru-baru ini, dikatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya kesenjangan gender, khususnya yang terkait dengan literasi keuangan, adalah tingkat kepercayaan diri perempuan yang lebih rendah daripada laki-laki. Kebanyakan perempuan menjawab “tidak tahu” untuk pertanyaan yang terkait dengan pengetahuan finansial.
“Untuk itulah, kami ingin sekali lagi menegaskan komitmen kami untuk perempuan Indonesia. Melalui berbagai inisiatif yang perusahaan lakukan, kami ingin agar perempuan Indonesia semakin melek investasi, meningkat literasi keuangannya, dan menjadi kian percaya diri untuk membangun masa depan keuangan yang lebih baik,” tambah Olivia. (Adv)