Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf RI, Ryzki Handayani Mustafa mengatakan kehadiran KM-Perisai tentu semakin menguatkan peran Kemenparekraf dalam mendorong akselerasi pariwisata nusantara.
"Disadari atau tidak, beberapa fakta menunjukkan adanya kebiasaan masyarakat di kawasan destinasi wisata yang belum mengadopsi praktik-praktik yang selaras etika lingkungan. Ini dapat dilihat dari praktik penggunaan mesin biodisel (generator) di wilayah destinasi yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Untuk menjawab tantangan ini, kita butuh mitra komunitas salah satunya KM-Perisai ini untuk terlibat dalam agenda sosialisasi dan kampanye lingkungan," katanya.
Dia menyebut ada tiga simpul peran yang dapat disinergiskan antara Menparekraf dan KM-Perisai, yaini domain inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
"Pada domain adaptasi, KM-Perisai dapat terlibat dalam beberapa aksi strategis yang mencakup: aksi pemulihan produk, pemulihan citra dan pemulihan pasar wisatawan nusantara. Lalu dilanjutkan pada tahap inovasi yang meliputi pengembangan produk, perluasan pasar dan terakhir kolaborasi yaitu mendorong digitalisasi produk dan pemasaran," tuntasnya. (TIA)