sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sawit RI Kembali Rentan Dijegal Uni Eropa, Bagaimana Nasib Harganya?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
05/06/2023 17:22 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan rapat internal bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6).
Sawit RI Kembali Rentan Dijegal Uni Eropa, Bagaimana Nasib Harganya? (Foto: MNC Media)
Sawit RI Kembali Rentan Dijegal Uni Eropa, Bagaimana Nasib Harganya? (Foto: MNC Media)

Di Indonesia, tingkat produksi juga melonjak dan pasokan untuk pasar domestik yang lebih lemah.

Selain itu, fenomena El Nino yang akan datang kemungkinan tidak akan berdampak pada produksi minyak sawit di Asia Tenggara tahun ini, meskipun ancaman untuk tahun depan tetap ada.

Sementara mengutip data Kementerian Perdagangan, Harga  Referensi  (HR)  produk  CPO untuk   penetapan   Bea   Keluar   (BK)   dan   tarif   Badan   Layanan   Umum   Badan   Pengelola   Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPD-PKS) atau biasa disebut Pungutan Ekspor (PE) untuk periode 16–31  Mei  2023  adalah  USD893,23/MT. 

Nilai  ini  menurun  sebesar  USD  62,30  atau  6,52%  dari periode 1–15 Mei 2023 yang tercatat USD 955,53/MT.

Tercatat, ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa pada 2022 menurun 23% secara yoy.

Nilai ekspor CPO diperkirakan akan semakin turun tahun ini akibat kebijakan Uni Eropa yang melarang impor CPO hasil deforestasi hutan.

Beberapa negara Eropa penikmat sawit RI di antaranya Spanyol yang menjadi negara tujuan ekspor minyak sawit terbesar RI. Spanyol mengimpor CPO sebesar 622 ribu ton.

Italia adalah negara kedua tujuan ekspor minyak sawit terbesar RI sebesar 594 ribu di tahun lalu. Di posisi ke tiga ada Belanda yang mengimpor sawit Indonesia mencapai 429 ribu ton pada 2022.

Yunani berada di posisi ke empat negara tujuan ekspor terbesar CPO RI dengan jumlah pengiriman yang mencapai 108 ribu ton pada 2022. Angka ini bahkan naik, dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 84 ribu ton.

Jerman juga menjadi konsumen utama CPO RI dengan impor mencapai 36 ribu ton pada 2022. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement