Data mengungkapkan bahwa output pembangkit batu bara menjadi energi listrik mengalami kenaikan sebesar 13,3% secara year-on-year dan menjadi 42,9 terawatt hour (TWh) dalam kurun waktu Juli hingga September.
Total output daya Jerman pada tahun 2022 sebesar 118,1 TWh, tertinggal dari periode yang sama di tahun 2021, sebesar 0,5%.
Penggunaan Pembangkit listrik tenaga gas juga mengalami kenaikan, walaupun harganya melonjak tinggi.
Hal tersebut terjadi karena output yang dihasilkan dari pembangkit tenaga angin dan air masih rendah.
Selain itu, jumlah produksi nuklir dalam negeri juga mengalami penurunan dalam kurun waktu Juli-september. Jerman tetap berupaya menggunakan tenaga nuklir, karena hanya terdapat tiga reaktor nuklir yang masih aktif. Semenjak krisis Fukushima, Jerman memutuskan untuk mengurangi penggunaan energi nuklir karena risiko yang ditimbulkan.