Jika dilihat dari segi demand, 7 negara yang sering membeli emas di posisi pertama adalah Tiongkok dengan 612 metrik ton. Disusul India dengan 43 metrik ton.
"Dua negara ini cukup kuat ya ekonominya, apalagi Tiongkok keluar dari pembatasan yang dilakukan dan ekonominya mulai dibuka gitu, India pun sekarang mungkin di jangka pendek Covid-19 tinggi tapi angka kematian rendah disana," ujar dia.
Untuk rekomendasi saham berbasis emas, Hans menilai investor bisa manfaatkan untuk trading seperti ANTM dan MDKA.
"Untuk trading ya karena emas ini mungkin cukup menarik, tetapi kalau kita lihat grafik harga di internasional sebenarnya emas ini relatively cukup tinggi posisinya karena sejak perang harga emas sudah bergerak tinggi," jelasnya.
Jika dicermati, semua orang sepakat bahwa kedepannya sektor komoditas akan sedikit tertekan, jadi lebih bagus untuk trading untuk saat ini.
(SLF)