IDXChannel - Senior Partner PT Astha Advisory Indonesia Hans Kwee mengatakan, harga logam mulia Antam bertahan sejak pekan lalu hingga Senin kemarin di Rp1 juta per 1 gram. Adapun saat ini emas dinilai menjadi investasi safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global maupun ancaman resesi di 2023.
Adapun pada awal perang Rusia-Ukraina memang emas mendekati USD2.000, tak lama emas kemudian turun karena Federal Reserve dan berbagai bank sentral menaikkan suku bunga.
"Nah emas itu adalah instrumen investasi yang tidak punya yield artinya dia tidak memberikan bunga, tidak memberikan interest ataupun dividen, posisinya dia mendapatkan bunga dari capital gain," ungkap Hans dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Selasa (27/12/2022).
Sehingga ketika bunga bergerak naik, lanjut Hans, emas cenderung bergerak turun kebawah. Sekarang kita sudah menuju akhir tahun, Hans menilai tahun depan The Fed akan menaikkan suku bunga hanya 2 atau 3 kali lagi karena mayoritas bank sentral mencapai kenaikan suku bunga di tahun depan.
"Sekarang dia lagi bicara tentang kekhawatiran resesi, nah kalau ekonomi memang resesi satu yang banyak dibeli orang ya memang emas, emas banyak diminati orang ketika ekonomi menuju resesi," jelas Hans.