Sambungnya, keputusan yang dilematis ini tanpa disadari berakibat panjang kepada kesehatan dan perkembangan manusia. Tak hanya itu, Hasran menyebut, usaha mikro kecil juga dirugikan oleh kenaikan harga pangan karena ongkos produksi akan bertambah dan hal tersebut menggerus pendapatan mereka.
"Rendahnya produktivitas pertanian sudah menjadi tantangan sistem pangan Indonesia sejak lama. Selain itu, kenaikan harga pupuk di tingkat internasional yang mencapai 30 persen sejak awal tahun dan kenaikan harga energi juga akan dirasakan para petani dan akan berdampak pada harga pangan," terangnya.
Hasran menyatakan, untuk memperkuat sistem pangan dan memastikan ketersedian, pemerintah perlu mengkaji ulang dan mengurangi hambatan-hambatan perdagangan, demi memudahkan akses ke sumber pangan yang beragam.
Selain itu, Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional, didukung oleh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, petani, dan pihak swasta, juga perlu terus memperbaiki sistem pangan lokal maupun nasional di Indonesia, seperti melalui peningkatan produktivitas.
"Pemerintah juga perlu memperluas kesempatan untuk investasi pada sektor pertanian demi memodernisasi sistem pertanian," pungkasnya.
(DES)