sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Seberapa Gawat Volatilitas Harga ke Konsumsi Masyarakat? Begini Penjelasan CIPS

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
10/08/2022 09:15 WIB
CIPS menilai volatilitas harga pangan membahayakan konsumsi pangan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Seberapa Gawat Volatilitas Harga ke Konsumsi Masyarakat? Begini Penjelasan CIPS (Foto: MNC Media)
Seberapa Gawat Volatilitas Harga ke Konsumsi Masyarakat? Begini Penjelasan CIPS (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menilai, volatilitas harga pangan membahayakan konsumsi pangan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

BPS mencatat, kenaikan harga pangan menjadi faktor terbesar penyokong inflasi di bulan Juni 2022, punya andil hingga 0,47 persen dari tingkat inflasi sebesar 0,61 persen. Fluktuasi komoditas harga pangan yang terjadi setiap tahunnya selalu mengkhawatirkan rumah tangga Indonesia.

Berdasarkan data Susenas September 2021, rata-rata belanja makanan mengambil 49.3 persen dari rata-rata pengeluaran per kapita, meningkat sedikit dari 48.9 persen di 2020. Di Nusa Tenggara Timur, proporsi itu bisa mencapai 58.5 persen.

"Akibatnya kenaikan harga pangan sedikit saja sangat mempengaruhi kemampuan rumah tangga Indonesia memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Anggaran belanja terbatas seringkali memaksa keluarga untuk mensubstitusi makanan berprotein tinggi dengan makanan karbohidrat yang lebih murah dan mengenyangkan, atau bahkan mengurangi porsi makan," ujar Hasran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/8/2022).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement