Melansir OJK, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pun meningkat di awal 2024, NPL net perbankan tercatat sebesar 0,79 persen atau naik dari yang sebelumnya 0,71 persen pada Desember 2023.
Sementara NPL gross pada Januari 2024 menjadi sebesar 2,35 persen, atau naik dari yang sebelumnya 2,19 persen pada Desember 2023.
OJK juga mencatat, non-performing financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan atau multifinance pada April 2024 sebesar 2,82 persen. Angka itu naik jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,45 persen.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro OJK Ahmad Nasrullah menyebutkan, biaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin mahal menjadi satu alasan NPF membengkak.
"Saat ini kemampuan debitur berkurang karena peningkatan biaya hidup. Jadi untuk bayar cicilan mereka tidak kuat," ungkap Ahmad dalam FGD OJK bersama Redaktur Media Massa, dikutip Rabu (12/6/2024).