Penggunaan teknologi dual-fuel terbukti dapat menghemat sekitar 30 persen dari total konsumsi bahan bakar kapal. Dalam rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34 persen pada 2034.
"Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32 persen pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO)," ujar Irfan.
Melalui berbagai implementasinya, Irfan mengeklaim bahwa komitmen hijau PIS ini telah mendapatkan sejumlah apresiasi. Saat ini, misalnya, PIS meraih skor ESG BBB dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola berada pada level yang solid.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen PIS dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan. Ke depan, Irfan memastikan bahwa PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, dengan mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan.
"Untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat antara para pemangku kepentingan dan regulator untuk menciptakan ekosistem industri pelayaran yang benar-benar ramah lingkungan," ujar Irfan.
(taufan sukma)