sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Semakin Murah, Biaya Produksi Listrik EBT Kini Bisa di Bawah Batu Bara

Economics editor Athika Rahma
18/02/2022 08:30 WIB
Dalam 10 tahun terakhir, biaya produksi listrik EBT turun 80 persen bahkan di bawah produksi listrik dari batu bara.
Semakin Murah, Biaya Produksi Listrik EBT Kini Bisa di Bawah Batu Bara (FOTO: MNC Media)
Semakin Murah, Biaya Produksi Listrik EBT Kini Bisa di Bawah Batu Bara (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Salah satu penghambat investasi energi baru terbarukan (EBT) adalah biaya produksi listriknya yang mahal. Namun itu dulu. Pasalnya dalam 10 tahun terakhir, biaya produksi listrik EBT turun 80 persen bahkan di bawah produksi listrik dari batu bara.

Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. 

Dadan menyebutkan, biaya pengembangan PLT EBT semakain murah dan efisien. Berdasarkan IRENA Renewable Power Generation Cost in 2020, biaya pembangunan PLT EBT mengalami penurunan cukup signifikan secara global selama 10 tahun terakhir. Bahkan biaya operasi PLT EBT baru terutama PLT Surya dan PLT Bayu (termasuk biaya integrasi) dapat bersaing dengan PLTU eksisting skala 800 Mega Watt.

"Harga-harga pembangkit yang intermiten (surya & angin) semakin menurun. Dalam waktu 10 tahun, turunnya hampir 80 persen dari USD5.000 per kWh menjadi USD1.000 per kWh. Bahkan lelang yang dilakukan oleh PLN sudah bisa menembus di bawah PLTU batubara," ungkapnya.

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan skema pendanaan yang variatif dalam mencari dukungan investasi antarnegera maupun lembaga internasional.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement