DXChannel - Setelah terhenti pada tahun 2020 lalu, komoditi olahan buah cempedak asal Sumatera Utara kembali mampu menembus pasar ekspor ke negeri jiran, Malaysia.
Dari data IQFAST, Karantina Pertanian Belawan tercatat di tahun 2020 tidak ada ekspor cempedak. Kini, sebanyak 7,8 ton cempedak dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 147 juta dapat masuk pasar Malaysia kembali.
“Ditahun 2019 kami mencatat 45,5 ton cempedak dengan nilai Rp. 637 juta yang dapat diekspor dengan negara tujuan yang sama. Semoga dengan awal yang baik tahun ini dapat meningkat atau mininal sama baik volume atau nilainya," ungkap Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).
Menurut Yusmanto, selama ini cempedak Sumut dengan rasa manis legit dan aromanya wangi yang khas, serta memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ini digemari pasar domestik dan pasar Malaysia."Buah cempedak yang diekspor oleh CV. RBB pertama kalinya ini, dikemas dalam plastik dengan bentuk beku dan telah melalui serangkaian tindakan karantina sesuai persyaratan negara tujuan," jelas Yusmanto.
Masih menurut Yusmanto, tidak hanya cempedak namun untuk seluruh komoditas pertanian unggulan ekspor asal Sumut, pihaknya secara rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure. "Harapannya komoditas yang diekspor memiliki tingkat keberterimaan yang tinggi dinegara tujuan, tidak ada yang ditolak," tambahnya.