sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Senat AS Pergoki BMW Impor Mini Cooper Bersuku Cadang Terlarang

Economics editor Tangguh Yudha/MPI
21/05/2024 10:40 WIB
Ketua Komite Keuangan Senat Amerika Serikat (AS), Ron Wyden, memergoki aksi BMW yang mengimpor produk Mini Cooper bersuku cadang terlarang dari China.
Senat AS Pergoki BMW Impor Mini Cooper Bersuku Cadang Terlarang. Foto: MNC Media.
Senat AS Pergoki BMW Impor Mini Cooper Bersuku Cadang Terlarang. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Ketua Komite Keuangan Senat Amerika Serikat (AS), Ron Wyden, memergoki aksi BMW yang mengimpor produk Mini Cooper bersuku cadang terlarang dari China. Tak tanggung-tanggung, Mini Cooper yang diimpor mencapai 8.000 unit.

Sebagaimana dihimpun dari Reuters, Selasa (21/5/2024), laporan Wyden menyebut pabrikan otomotif asal Jerman itu menggunakan komponen elektronik dari pemasok terlarang China. Ini telah berlangsung setidaknya hingga April 2024.

Untuk diketahui, undang-undang tahun 2021, mengamanatkan agar dapat memperkuat penegakan hukum guna mencegah impor barang dari wilayah China. Ini merupakan bagian dari skema perang dagang kedua negara.

"Pengawasan mandiri yang dilakukan para pembuat mobil jelas tidak berhasil. Kami mendesak pihak berwenang mengambil sejumlah langkah spesifik untuk meningkatkan penegakan hukum dan menindak perusahaan-perusahaan yang memicu penggunaan kerja paksa yang memalukan di China," kata Wyden.

BMW sendiri telah mengatakan melalui email bahwa pihaknya tengah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan impor produk yang terkena dampak. Pabrikan juga menyebut akan melakukan tindakan untuk mengganti suku cadang tersebut.

"Perusahaan menyediakan jasa service untuk mengganti suku cadang tertentu, dan memiliki standar serta kebijakan yang ketat mengenai praktik ketenagakerjaan, hak asasi manusia, dan kondisi kerja, yang harus dipatuhi oleh semua pemasok langsung kami," kata BMW.

Laporan menemukan bahwa Bourns Inc, pemasok mobil yang berbasis di California, mengambil komponen dari Sichuan Jingweida Technology Group (JWD). Perusahaan China tersebut masuk ke daftar Entitas UFLPA pada Desember, yang berarti produknya dianggap dibuat dengan kerja paksa.

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement