Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Turki yang dipimpin oleh Presiden Erdogan menahan suku bunga meskipun inflasi di negara tersebut telah mencapai 74,5 persen. Langkah Erdogan yang menolak kenaikan suku bunga mengulang kejadian pada akhir tahun 2021.
Kala itu, inflasi Turki juga melambung hingga 44 persen secara tahunan. Menanggapi kondisi tersebut, Erdogan justru memangkas suku bunga.
“Jangan pernah berharap lebih dari Saya (selain memangkas suku bunga). Saya Muslim. Negara (Turki) ini mayoritas juga Muslim. Dalam ajaran kami, bunga adalah riba, dan hukumnya haram, itu jelas. Kami akan terus melakukan apa yang diperintahkan agam kami. Itu adalah perintahNya,” ujar Erdogan, dalam sebuah pidatonya yang disiarkan secara nasional sebagaimana dilansir AFP akhir tahun lalu.
Meski begitu, kebijakan Erdogan yang tak menaikan suku bunga berdampak pada nilai tukar mata uang Lira. Mata uang tersebut terus melemah di pasaran bahkan menyentuh 14 lira per dolar AS pada akhir pekan lalu. (FRI)