Langkah pengawasan dan perawatan terstruktur ini disebut Prihasto merupakan bagian dari komitmen Bulog dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan ketersediaan beras berkualitas bagi masyarakat.
Di tengah tingginya angka penyerapan, Prihasto mengatakan bahwa Bulog akan tetap mengutamakan kualitas untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan di Indonesia.
Untuk diketahui, Bulog telah menyerap lebih dari 2 juta ton setara beras dari petani lokal. Dengan tambahan serapan ini, stok CBP di gudang Bulog sekarang mencapai lebih dari 3,6 juta ton. Angka ini belum pernah terjadi dan ini akan kemenangan petani Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025. Sementara itu, laporan USDA memperkirakan produksi Indonesia tahun ini menembus 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN.
(Nur Ichsan Yuniarto)