"Kondisi saat ini dapat menyeret Israel ke jurang resesi. Hal ini membahayakan keamanan nasional," katanya.
Menurut perkiraan para ekonom Israel yang dirilis pada Agustus lalu, biaya ekonomi operasi militer Israel di Gaza mencapai lebih dariUSD67 miliar. Di sisi lain, ekonomi Israel hanya tumbuh sebesar 0,7 persen pada kuartal II-2024, jauh di bawah perkiraan.
Pada Agustus, rasio defisit anggaran terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai minus 8,3 persen, meningkat dari minus 7,6 persen pada Juni, minus 6,2 persen pada Maret, dan minus 4,1 persen pada Desember.
"Harga-harga tinggi. Standar hidup menurun. Terjadi inflasi. Terjadi penurunan nilai mata uang,” kata Hever. (Wahyu Dwi Anggoro)