IDXChannel - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, berbicara mengenai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, arah pemerintahan dalam satu tahun terakhir yaitu membentuk fondasi agar visi-misi bisa terlaksana ke depannya.
"Tahun pertama ini kita gunakan untuk meletakkan dasar-dasar, menyusun strategi agar pelaksanaan asta cita Presiden benar-benar bisa dieksekusi secara terukur dan berdampak," Saifullah Yusuf dikutip, Minggu (19/10/2025).
Gua Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan langkah yang dilakukan Prabowo misalnya membenahi data penerima manfaat melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang kini dikelola Badan Pusat Statistik (BPS). Dari adanya pembenahan data tersebut, Kementerian di bawah pemerintahan Prabowo kini saling mengisi.
"Sebelumnya setiap kementerian punya data sendiri, akibatnya bantuan sering tumpang tindih. Sekarang, semua pakai data yang sama, kerja kita jadi saling mengisi, bukan berjalan sendiri-sendiri," kata dia.
Gus Ipul menyebut perbaikan data itu telah diuji ke lapangan dengan verifikasi terhadap 12 juta KPM, dan ditemukan lebih dari 1,9 juta penerima tidak layak (inclusion error). Melalui aplikasi Cek Bansos dan fitur usul-sanggah, masyarakat kini bisa ikut memastikan siapa yang berhak menerima bantuan.
Kemensos juga menyiapkan sistem digitalisasi bansos yang sedang diujicoba di Banyuwangi. Dengan sistem ini, proses seleksi penerima dilakukan otomatis berbasis data kependudukan dan sosial ekonomi yang terhubung dengan berbagai lembaga, termasuk Dukcapil dan lembaga keuangan.
Dirinya juga menyinggung terobosan utama program Sekolah Rakyat yang dibentuk agar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem bisa mengakses pendidikan.
Dalam satu tahun ini, 165 Sekolah Rakyat bisa dibangun dengan menampung hampir 16.000 siswa dan melibatkan lebih dari 5.000 tenaga pendidik serta wali asrama.
"Kita temukan dari data BPS, ada hampir satu juta anak lulus SMP yang tidak melanjutkan pendidikan. Dari sinilah Sekolah Rakyat hadir, untuk mereka yang belum sempat mendapatkan kesempatan," ujar Gus Ipul.
Pemerintah juga menyiapkan pembangunan 100 gedung sekolah permanen oleh Kementerian PU pada 2026, dengan target menampung 46.000 siswa di tahun berikutnya.
"Kalau 500 sekolah rakyat berdiri, berarti ada 500 ribu keluarga yang lebih berdaya, yang terlepas dari kemiskinan," ucapnya.
(Febrina Ratna Iskana)