IDXChannel - PT Freeport Indonesia (PTFI) memperkirakan setoran perseroan ke negara tahun ini mencapai USD4,1 miliar atau 117 persen dari target USD3,7 miliar.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, lonjakan harga emas dan tembaga pada tahun ini menjadi faktor yang mendorong proyeksi tersebut. Hal ini menjadi angin segar di tengah turunnya produksi emas dan tembaga Freeport sepanjang tahun ini.
"Jadi dalam RKAB mengenai penjualan kita, proyeksi harga tembaga adalah USD3,75 per ton. Sementara realisasi sampai dengan saat ini, harga tembaga sudah naik tinggi yaitu USD4,46 per ton, sehingga proyeksi pencapaian penjualan tembaga itu walaupun produksinya turun tapi pendapatannya naik, 19 persen lebih tinggi dari rencana," ujar Tony dalam RDP Bersama Komisi VI DPR RI, Senin (24/11/2025).
Tak hanya tembaga, harga emas melonjak dari USD1.900 per ounce menjadi USD3.426 per ounce.
Dengan demikian, penerimaan negara diperkirakan mencapai 117 persen dari RKAB 2025.
"Untuk penerimaan negara dalam proyeksi RKAB kami tahun 2025 penerimaan negara direncanakan hanya USD3,7 miliar. Namun, dengan proyeksi dengan harga emas dan tembaga yang meningkat, proyeksi pendapatan negara sampai akhir tahun 2025 ini bisa USD4,1 miliar," kata dia.
Terkait penurunan produksi di 2025, Tony merinci produksi tembaga turun 30 persen dan emas anjlok 50 persen dibanding rencana.
Hal tersebut dipengaruhi dua insiden besar, yaitu kebakaran yang terjadi di Smelter PTFI di semester I-2025, dan longsornya tambang Grasberg Cave (GBC) pada 8 September 2025 lalu.
(NIA DEVIYANA)