IDXChannel - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan juga tarif listrik memantik protes dari sejumlah pihak. Tak terkecuali dari kalangan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Dewan Pimpinan Pusat HNSI, Siswaryudi Heru, menilai bahwa kebijakan menaikkan harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat dalam rentang waktu yang berdekatan telah membuat nelayan 'sesak nafas'.
Pasalnya, sebelum rencana kenaikan harga jual Pertalite, Solar dan tarif listrik ini, pemerintah sebelumnya juga telah menaikkan harga jual BBM non subsidi jenis Pertamax per awal April 2022 lalu.
"Masyarakat terutama para nelayan perlu diberikan ruang untuk bernafas dan menyesuaikan diri terhadap pelaksanaan satu kebijakan tertentu dengan kebijakan lainnya, yang sama-sama menyebabkan terjadinya kenaikan berbagai harga-harga barang kebutuhan," ujar Heru kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (16/4/2022).
Oleh karena itu, dia bilang, pemerintah diharapkan bisa melihat kondisi dan keadaan nyata masyarakat, sebagai pertimbangan untuk mengeksekusi sebuah kebijakan yang berkenaan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan.