"Masyarakat pasti akan mendukung kebijakan Pemerintah, jikalau dilakukan dengan bertahap. Sebab, apabila berbagai kebijakan seperti menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan tarif listrik dilakukan dalam waktu yang berdekatan, tentulah akan membuat masyarakat tidak siap. Akhirnya, menimbulkan gejolak," kata Heru.
Menurutnya, jika pemerintah ingin menaikkan harga, baiknya dalam mengeksekusi kebijakan dilakukan secara bertahap atau berjenjang. Sehingga dengan demikian, masyarakat bisa lebih siap.
“Kiranya bisa dibuat secara bertahap saja. Misal, tiga bulan berikutnya, mungkin masyarakat sudah lebih siap dan lebih menyesuaikan kondisi terlebih dahulu,” tutur Heru.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal bahwa tarif listrik akan naik dalam waktu dekat. Hal ini untuk menghemat kompensasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp7 triliun-Rp16 triliun.
Kemudian, Arifin juga memberikan sinyal bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite akan naik di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia. Tak terkecuali Pemerintah juga akan melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi dengan tingkat keekonomian. (TSA)