sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Simak Daftar 10 Negara dengan Inflasi Tertinggi di Dunia

Economics editor Tim Litbang MPI
11/07/2022 16:33 WIB
Ada sejumlah negara yang mencatatkan inflasi sangat tinggi. Sejumlah faktor pun menjadi penyebab melesatnya inflasi.
Simak Daftar 10 Negara dengan Inflasi Tertinggi di Dunia. (Foto: MNC Media)
Simak Daftar 10 Negara dengan Inflasi Tertinggi di Dunia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Setiap negara pasti pernah mengalami inflasi. Namun, ada sejumlah negara yang mencatatkan inflasi sangat tinggi.

Sejumlah faktor pun menjadi penyebab melesatnya inflasi. Untuk mengetahuinya, simak ulasan lengkap 10 negara dengan inflasi tinggi per Juni 2022 berdasarkan data Trading Economics berikut ini:

Lebanon (211,43%)

Lebanon merupakan negara dengan inflasi tertinggi pada Juni 2022. Melansir data Trading Economics, tingkat inflasi mencapai 211,43%. Inflasi di negera tersebut terjadi karena tidak terkendalinya krisis ekonomi serta didorong oleh tidak sigapnya pejabat publik untuk memitigasi kondisi tersebut.

Inflasi pun mengakibatkan nilai mata uang Lebano jatuh hampir 90%. Selain iti, lebih dari separuh populasi di Lebanon jatuh miskin.

Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto T menyebut negara tersebut mengalami krisis ekonomi. Hal ini dianggap sebagai krisis ekonomi terparah sejak perang saudara. Krisis ekonomi yang melanda Lebanon ini bahkan terjadi sebelum pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, sebelum pandemi Covid-19, utang Lebanon terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. Gagal bayar utang serta krisis likuidas perbankan pun menyebabkan banyak bisnis yang bangkrut.

Sudan (192,20%)

Tingkat inflasi Sudan mencapai 192,20%. Sebelumnya, inflasi Sudan mencapai 220,70%. Inflasi yang tinggi di Sudan ini diakibatkan oleh pemulihan ekonomi yang terhenti di Sudan Selatan saat terjadi banyak krisis.

Beberapa krisis yang terjadi di antaranya pandemi Covid-19, perubahan iklim, serta berkurangnya produksi minyak. Paling anyar, dampak dari kenaikan harga komoditas secara luas yang disebabkan oleh perang di Ukraina ikut mendorong Inflasi di negara tersebut.

Zimbabwe (191,60%)

Angka terbaru dari Badan Pusat Statistik Zimbabwe menunjukkan tingkat inflasi mencapai 191,60% pada Juni 2022. Inflasi diperburuk krisis ekonomi yang telah ada sebelumnya. Hal ini membuat penduduk Zimbabwe sulit untuk mencari nafkah.

Ketika konflik Rusia-Ukraina, tingkat inflasi Zimbabwe melonjak dari 66% menjadi 130% pada bulan Mei. Menteri Keuangan Zimbabwe Mthuli Ncube mengatakan dirinya tidak akan ragu untuk turun tangan meredam kenaikan harga dan volatilitas nilai tukar.

Venezuela (167,15%)

Venezuela merupakan negara yang kaya  akan minyak. Namun, kebanyakan permasalahan yang dialami negara ini justru bermula dari komoditas tersebut.

Ketergantungan Venezuela pada pendapatan minyak bumi menyebabkan negara tersebut sangat rentan terhadap fluktuasi harga selama 1980-1990-an. Ketika harga minyak turun drastis, dampaknya sangat memberatkan bagi Venezuela seperti yang terjadi pada 2014.

Pada 2018 negara ini mencatat tingkat inflasi tertinggi yaitu 10.397%. Kemudian, meningkat menjadi 344.509,50% pada tahun berikutnya. Sehingga membuat negara ini terjerat dalam hiperinflasi. Saat ini Venezuela mempunyai tingkat inflasi sebesar 167,15%.

Suriah (139,46%)

Inflasi di Suriah tercatat mencapai 139,46%. Sejak pecahnya perang saudara Suriah, ekonomi Suriah dilanda sanksi ekonomi besar-besar hingga membatasi perdagangan dengan Liga Arab.

Pada 2018, Bank Dunia memperkirakan sekitar sepertiga perumahan Suriah dan setengah dari fasilitas kesehatan serta pendidikan telah dihancurkan oleh konflik.

Turki (79,62%)

Turki masuk dalam daftar negara dengan tingkat inflasi tinggi per Juni 2022. Melansir data yang diberikan oleh Trading Economics, tingkat inflasi Turki mencapai 79,62%.

Sementara itu, Reuters menyebut jika nilai inflasi negara tersebut hampir menyentuh 80%, Hal itu dipicu oleh krisis mata uang dan melonjaknya biaya energi akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Pada bulan sebelumnya, tingkat inflasi Turki juga tinggi di level 73,5% kemudian naik menjadi 79,62% pada Juni. Tingkat inflasi tersebut  pun menjadi yang tertinggi sejak September 1998. Kala itu, Turki mengalami inflasi sekitar 78,3%.

Argentina (60,70%)

Negara selanjutnya yang mencatat inflasi tinggi per Juni 2022 adalah Argentina dengan 60,70%. Melansir laman Americas Quarterly, bahkan inflasi di Argentina diperkirakan bisa menyentuh angka 70% di sepanjang tahun 2022 ini.

Adapun penyebab inflasinya masih diperdebatkan. Namun satu hal yang pasti yaitu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Masyarakat Argentina memutuskan untuk memborong barang-barang yang harganya belum naik dan menyebabkan panic buying.

Tingkat inflasi tinggi itu sudah pasti akan menyiksa masyarakat Argentina. Reuters menyebut, sekitar 40% masyarakat negara tersebut sudah hidup dalam kemiskinan.

Suriname (59,80%)

Tingkat inflasi di Suriname per Juni 2022 sudah menyentuh angka 59,80%. Angka ini sebenarnya masih jauh lebih baik ketimbang Maret 2022 yang mencapai 62,20%. Namun, masih lebih tinggi dari 2009 di mana negara tersebut sempat mengalami deflasi sebesar 0,13%.

Penyebab inflasi yaitu kenaikan harga makanan dan minuman. Berdasarkan data Trading Economics, kategori terpenting dalam indeks harga konsumen Suriname adalah makanan dan minuman non-alkohol yang menyumbang angka 40,4%.

Sri Lanka (54,60%)

Krisis energi parah tengah menghantam Sri Lanka sejak beberapa waktu belakangan ini. Seperti pemberitaan IDXChannel.com sebelumnya, kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah di negara tersebut ditutup.

Fenomena kelangkaan BBM dan bahan pangan pun terjadi di Sri Lanka. Inflasi yang menghantui negara itu menyentuh angka 54,60% per Juni 2022.

Selain krisis energi, harga pangan juga meroket. Dalam periode 12 bulan, harga makanan di Sri Lanka naik sebesar 80,1%. Kenyataan itu tentunya sangat menekan masyarakat, hingga banyak dari mereka yang meninggalkan negaranya.

Iran (52,50%)

Sebuah negara di Asia Barat yang turut mengalami inflasi adalah Iran. Data per Juni 2022 menyebut, tingkat inflasi di Iran menyentuh angka 52,50%.

Trading Economics menyebut, angka inflasi tersebut naik drastis dibandingkan Mei yang hanya sebesar 39,3%. Banyak sekali barang kebutuhan masyarakat yang melonjak di Iran.

Contohnya makanan dan minuman yang naik hingga 82,6%, perumahan dengan kenaikan sekitar 29,6%, transportasi yang naik sekitar 42%, dan peralatan rumah tangga dengan kenaikan sekitar 30%.

(FRI)

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement