Seperti diketahui, sebelum pandemi Covid-19, utang Lebanon terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. Gagal bayar utang serta krisis likuidas perbankan pun menyebabkan banyak bisnis yang bangkrut.
Sudan (192,20%)
Tingkat inflasi Sudan mencapai 192,20%. Sebelumnya, inflasi Sudan mencapai 220,70%. Inflasi yang tinggi di Sudan ini diakibatkan oleh pemulihan ekonomi yang terhenti di Sudan Selatan saat terjadi banyak krisis.
Beberapa krisis yang terjadi di antaranya pandemi Covid-19, perubahan iklim, serta berkurangnya produksi minyak. Paling anyar, dampak dari kenaikan harga komoditas secara luas yang disebabkan oleh perang di Ukraina ikut mendorong Inflasi di negara tersebut.
Zimbabwe (191,60%)
Angka terbaru dari Badan Pusat Statistik Zimbabwe menunjukkan tingkat inflasi mencapai 191,60% pada Juni 2022. Inflasi diperburuk krisis ekonomi yang telah ada sebelumnya. Hal ini membuat penduduk Zimbabwe sulit untuk mencari nafkah.
Ketika konflik Rusia-Ukraina, tingkat inflasi Zimbabwe melonjak dari 66% menjadi 130% pada bulan Mei. Menteri Keuangan Zimbabwe Mthuli Ncube mengatakan dirinya tidak akan ragu untuk turun tangan meredam kenaikan harga dan volatilitas nilai tukar.