sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Rilis Data Inflasi AS, Ekonom: Waspada Stagflasi dan Kenaikan Suku Bunga

Economics editor Ikhsan PSP
11/07/2022 14:42 WIB
Data inflasi AS diprediksi mempengaruhi kebijakan suku bunga Federal Reserve dan sejumlah bank sentral negara lain.
Jelang Rilis Data Inflasi AS, Ekonom: Waspada Stagflasi dan Kenaikan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)
Jelang Rilis Data Inflasi AS, Ekonom: Waspada Stagflasi dan Kenaikan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan merilis data terkait inflasi di negara tersebut. Data ekonomi itu pun diprediksi mempengaruhi kebijakan suku bunga Federal Reserve dan sejumlah bank sentral negara lain.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, jika inflasi Juni di AS cenderung meningkat dibanding bulan sebelumnya, maka pasar keuangan di negara berkembang kembali bergejolak. 

Bhima menambahkan, risiko stagflasi akan semakin memperberat prospek pemulihan ekonomi secara global. "Inflasi tinggi tapi kesempatan kerja terbatas," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (11/7/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah di kisaran Rp15.200 hingga Rp15.500 per dolar AS. Itu karena berlanjutnya pengalihan dana ke dolar AS yang dianggap sebagai aset yang aman. 

Dampak lainnya yaitu suku bunga AS atau Fed Rate dikhawatirkan akan naik secara agresif. Apabila itu terjadi, maka akan menimbulkan tekanan pada naiknya suku bunga di berbagai negara.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement