IDXChannel - Tahun 2022 merupakan masa yang berat bagi publik di Amerika Serikat (AS), di mana harga barang-barang dan jasa terus melonjak tinggi, bahkan semakin para sejak berlangsungnya agresi militer Rusia terhadap Ukraina jelang akhir Februari 2022 lalu.
Potensi inflasi sudah mulai terjadi pada Oktober 2021 lalu, ditandai dengan naiknya sejumlah harga pangan dan barang, setelah pemerintah AS memutuskan untuk melonggarkan aturan pandemi sejak angka paparan kasus Covid-19 mulai terkendali.
Tapi tidak dengan ekonominya, hal ini terlihat tren inflasi yang terus meningkat sejak Oktober dan mencapai puncaknya pada Mei 2022 kemarin, yang tercatat mencapai 8,6 persen, tertinggi sejak 1972 lalu.
Sejumlah ekonom telah disurvei oleh Reuters, mereka memperkirakan inflasi di negara adidaya itu bakal kembali meningkat dari Mei 2022, di mana diprediksi akan mencapai 8,7 persen di Juni 2022.
Pertumbuhan harga konsumen bulanan diperkirakan akan tetap datar di angka 1 persen pada Juni dari Mei, didorong oleh harga energi yang tinggi. Serta sejumlah inflasi inti yang ikut terdongkrak akibat perang di Eropa Timur.