Kondisi itu mendesak Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada bulan lalu sebesar 0,75 poin persentase, terbesar dalam hampir tiga dekade. Data terbaru, termasuk laporan pengeluaran konsumsi pribadi Mei dan revisi angka PDB kuartal pertama, menunjukkan konsumsi pribadi telah melemah.
"Ada indikasi yang jelas bahwa harga barang, tidak termasuk makanan, energi dan otomotif, berada di bawah tekanan tetapi ini memiliki bobot yang sangat rendah di CPI, mungkin 10-15 persen," jelas ahli strategi di Standard Chartered, Steve Englander.
Berdasarkan data yang dirilis dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, harga energi naik 34,6%, terbesar sejak September 2005. Hal ini disebabkan naiknya harga bensin (48,7%), bahan bakar minyak (106,7%, rekor kenaikan terbesar), listrik (12%, kenaikan 12 bulan terbesar sejak Agustus 2006), dan gas alam (30,2%, terbesar sejak Juli 2008).
Disuusul dengan lonjaknya biaya makanan melonjak 10,1%, kenaikan pertama sebesar 10% atau lebih sejak Maret 1981. Kenaikan besar terlihat pada harga daging, unggas, ikan, dan telur (14,2%).
Peningkatan lainnya juga terlihat pada biaya tempat tinggal (5,5%, terbesar sejak Februari 1991), perabot dan operasional rumah tangga (8,9%), mobil dan truk bekas (16,1%) dan tarif penerbangan (37,8%) sementara biaya kendaraan baru berkurang sedikit (12,6% vs 13,2%).