"Secara kolektif, perusahaan tersebut diusulkan untuk memasang sekitar 11 Gigawatt kapasitas untuk fotovoltaik tenaga surya dan 21 gigawatt penyimpanan energi baterai di Indonesia," kata dia.
Singapura memang menargetkan mengimpor 4 gigawatt listrik rendah karbon pada tahun 2035. Dari angka itu, 50 persen berasal dari Indonesia. Tan See Leng menilai impor listrik rendah karbon merupakan bukti kemitraan jangka panjang dan komprehensif antara Singapura dan Indonesia.
"Ambisi bersama untuk menemukan peluang yang memungkinkan masyarakat kita mencapai kesejahteraan bersama. Saya ingin untuk menyampaikan apresiasi kepada instansi Indonesia, Pak Rachmad, Pak Luhut, yang hari ini tidak hadir," ujarnya.
(FRI)