"Mudah-mudahan bisa segera dipercepat, nanti kita akan dorong pemerintah daerah juga dengan Inpres air minum, sehingga bisa mengoptimalkan infrastruktur yang telah terbangun di Pekanbaru,” ujar Diana.
Sekadar informasi, SPALDT ini mulai dikerjakan di 2020 dan menelan biaya sebesar Rp902 miliar. Sebagian dibiayai ADB, APBN, dan APBD.
SPALDT Bambu Kuning di Kota Pekanbaru memiliki kapasitas 8.000 meter kubik per hari dengan jaringan perpipaan untuk masuk rumah tangga mencapai 11.000 SR.
(FAY)