“Untuk minyak kalau kita lihat tren ke depan kebutuhan kita masih akan terus meningkat sehingga mau tidak mau kita harus memiliki target untuk menaikkan produksi untuk mengurangi CAD,” katanya.
Kemal membeberkan, potensi cadangan migas di Indonesia relatif besar dengan 68 basin yang belum tereksplorasi optimal hingga tahun ini. Adapun SKK Migas melaporkan total cadangan minyak terbukti dalam negeri mencapai 3,2 miliar barel minyak (Billion Barrel Oil/BBO) dan gas mencapai 42,93 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF) per 31 Desember 2021.
“Tapi tentu saja tidak bisa dengan cara yang biasa-biasa saja karena investasi USD10 hingga US$14 miliar tidak akan tercapai target 2030 itu, kita harus terus meningkatkan investasi hingga di atas USD20 miliar hingga puncaknya US$26 miliar,” ujarnya.
Adapun, SKK Migas terus mendorong adanya stimulus dan kebijakan insentif fiskal yang baru. Hal itu untuk mendorong upaya pembukaan cadangan migas yang prospektif dikerjakan oleh KKKS hingga 2030.
(FRI)