"Kedua terbesar adalah hasil pengeboran. Saat ini saja mungkin hampir 100 sumur yang kita tidak bisa selesaikan, kenapa? Karena industri penunjangnya, misalnya rig segala macam tidak bisa suplai kebutuhan yang kita inginkan," ujar dia.
Adapun pemerintah sebelumnya memasang target jumlah pengeboran subur pengembangan selama 2023 sebanyak 991. Namun, berdasarkan outlook SKK Migas, hanya bisa 864 sumur, dengan realisasi hingga Juni 2023 sekitar 354 sumur.
"Terakhir adalah penghentian operasional tanpa rencana (unplanned shutdown) yang juga besar dampaknya. Misal proses ramping up di Jambaran Tiung Biru (JTB) sudah terhitung juga sebagai unplanned shutdown," ujarnya.