sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

SKK Migas Prediksi Target Lifting Minyak Tak Tercapai, Ungkap Penyebabnya

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
18/07/2023 21:31 WIB
SKK Migas memperkirakan target lifting minyak 2023 sebanyak 660 ribu barel per hari (BPOD) tidak akan tercapai. 
SKK Migas prediksi target lifting minyak tak tercapai, ungkap penyebabnya
SKK Migas prediksi target lifting minyak tak tercapai, ungkap penyebabnya

IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan target lifting minyak 2023 sebanyak 660 ribu barel per hari (BPOD) tidak akan tercapai. 

Itu karena hingga 30 Juni 2023, realisasi lifting minyak baru mencapai 615,6 ribu BOPD. Meski lebih tinggi dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 614,5 ribu BPOD, namun lebih rendah dibandingkan target semester 1-2023 sebanyak 618,7 ribu BPOD. 

"Kita harapkan di akhir tahun ini 621 ribu barel minyak per hari," kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam Jumpa Pers SKK Migas Semester I Tahun 2023 di Gedung Wisma Mulia, Jakarta, Selasa (18/7/2023). 

"Apa yang menyebabkan kita bahas kinerja kita? Kita tidak perlu bahas APBN karena sudah diketok oleh DPR, dan ternyata setelah kita lakukan Work Program & Budget (WP&B), kemampuan yang kita prediksi itu di 621 (ribu BOPD). Semoga saja akhir tahun kita bisa sampai," imbuhnya.

Dia menjelaskan, tidak tercapainya target lifting minyak tahun ini karena ada beberapa proyek mengalami keterlambatan (delay) target produksi (onstream).

"Kedua terbesar adalah hasil pengeboran. Saat ini saja mungkin hampir 100 sumur yang kita tidak bisa selesaikan, kenapa? Karena industri penunjangnya, misalnya rig segala macam tidak bisa suplai kebutuhan yang kita inginkan," ujar dia. 

Adapun pemerintah sebelumnya memasang target jumlah pengeboran subur pengembangan selama 2023 sebanyak 991. Namun, berdasarkan outlook SKK Migas, hanya bisa 864 sumur, dengan realisasi hingga Juni 2023 sekitar 354 sumur. 

"Terakhir adalah penghentian operasional tanpa rencana (unplanned shutdown) yang juga besar dampaknya. Misal proses ramping up di Jambaran Tiung Biru (JTB) sudah terhitung juga sebagai unplanned shutdown," ujarnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement