"Kami bersyukur di tahun 2023 kerja keras SKK Migas dan KKKS berhasil menghasilkan dua giant discovery di laut dalam, yaitu di Geng North yang berada di Kalimantan Timur dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara," tutur Benny.
Ia pun mengakui, risiko pemboran di laut dalam sangat tinggi, oleh karenanya perhitungan yang cermat dan eksekusi yang tepat menjadi salah satu kunci agar pemboran di laut dalam berjalan sesuai rencana dan menghasilkan temuan.
Benny menunjukkan betapa besarnya biaya pemboran di laut dalam, dia menyampaikan untuk pemboran di Geng North, ENI mengeluarkan biaya hingga US$ 100 juta untuk 1 sumur atau setara dengan sekitar Rp 1,5 triliun. Sedangkan, Mubadala Energy menginvestasikan US$ 93,5 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun.
"Kami membutuhkan dukungan dan kemudahan dari berbagai pihak agar program pemboran eksplorasi di laut dalam berjalan dengan baik dan menghasilkan temuan, tentu dapat dibayangkan kerugian KKKS jika biaya triliunan tersebut tidak menghasilkan temuan. Dukungan fiskal dan insentif agar memacu investor melakukan eksplorasi juga terus kami harapkan," terang Benny
Kemudian Benny menyampaikan bahwa total sumber daya penemuan di tahun 2023 mencapai sekitar 1.711,77 MMBOE dan menjadi penemuan terbesar dalam 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di Lapangan Abadi di tahun 2020.