”Dengan keberadaan mabes produk lokal ini, kami siap dan berani mendorong nasionalisme konsumen kita karena pasokan sudah siap dan tentunya dengan kualitas yang baik,” ucap dia.
Dia mencontohkan di Korea Selatan, terdapat kawasan ekonomi khusus untuk UMKM, di mana terdapat 36 pabrik untuk produk UMKM sehingga seluruh kebutuhan UMKM terintegrasi dalam satu tempat.
“Mungkin satu tower ada 145 pabrik, jadi terintegrasi semua sehingga lebih efisien enggak sendiri-sendiri dan based on teknologi. Hal ini bisa kita uji coba di Smesco, kan sudah ada Smesco Labo, bisa diperbesar jadi rumah produksi,” ungkapnya.
Selain itu, model agregasi menurutnya harus dikembangkan pada UMKM, mulai dari sisi produksi, distribusi, pasar, membangun brand image hingga ke pembiayaan.