Sukuk Mudharabah tersebut juga merupakan bagian dari Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp3,5 Triliun.
Adapun sampai dengan Triwulan III total surat utang yang diterbitkan yakni Obligasi sebesar Rp3,1 Triliun dan Sukuk Mudharabah sebesar Rp200 Miliar.
Dia melanjutkan, perseroan juga telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009 dan hingga akhir Triwulan III, Perseroan sudah menerbitkan 49 kali penerbitan dengan jumlah Rp44,6 Triliun terdiri dari 36 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp39,8 Triliun, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,7 Triliun , dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 Miliar.
“Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Ananta.
Terkait sekuritisasi, sejak tahun 2009, sampai dengan saat ini Perseroan telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,78 triliun. Pada tahun ini Perseroan berencana untuk menerbitkan kembali Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP).