"Bagaimana dulu kita mengekspor mentahan, nikel ekspor mentahan, padahal bisa bisa jadi prekusor bisa jadi litium battery. Bagaiamana kita membangun ekosistem besarnya. Ini perlu kerja detil. Perlu dicek terus di lapangan karena juga bisa meleset," tutur Jokowi.
Dalam konteks tersebut, Jokowi menekankan pentingnya azas keberlanjutan dalam proses pemindahan estafet kepemimpinan Indonesia dalam gelaran Pilpres 2024.
Dalam konsep kepemimpinan, Jokowi mengibaratkan adanya proses estafet yang bisa membawa Bangsa Indonesia untuk terus maju ke depan.
"Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet. Bukan seperti meteran pom bensin. Kalau meteran pom bensin itu dimulai dari nol," ungkap Jokowi.
Dengan konsep kepemimpinan 'meteran pom bensin', Jokowi menilai bahwa pembangunan Indonesia hanya akan maju mundur di titik yang sama saja.