M Fadli Ramadan
Keyakinan tersebut muncul setelah banyaknya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sudah mulai berusaha menciptakan baterai dan kontroler. Hal ini membuat masa depan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terlihat cerah.
“Bila semua ada di Indonesia seperti baterai, motor, dan kontroler, akan jauh lebih mudah. Kalau bisa buat sendiri tiga komponen utama itu, tentu akan sangat baik bagi pertumbuhan kendaraan listrik,” ujar Moeldoko.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang bernegosiasi dengan investor yang ingin membangun pabrik baterai yang berasal dari tiga negara, yakni China, Jepang, dan Eropa. Salah satu yang sudah mencapai kesepakatan adalah CATL yang siap produksi baterai tahun depan.
“Saat ini, pemerintah dan holding BUMN Pertambangan MIND ID akan memproduksi baterai sendiri melalui IBC (Indonesian Battery Corporation). Ini bekerja sama dengan CATL dan beberapa perusahaan raksasa di dunia, sehingga baterai nanti akan ada di sini,” ucapnya.
Menurut Moeldoko, masalah besar kendaraan listrik saat ini adalah jarak tempuh baterai, lama pengisian daya, dan motor listrik penggerak. Dia mengatakan siapa yang bisa mengatasi masalah tersebut maka akan menjadi pemimpin di dunia kendaraan listrik.
