sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Soal Limbah Baterai Kendaraan Listrik, Istana: Tak Perlu Khawatir

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
24/02/2023 19:03 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, limbah baterai yang memungkinkan dihasilkan dari penggunaan kendaraan listrik tidak perlu dikhawatirkan.
Soal Limbah Baterai Kendaraan Listrik, Istana: Tak Perlu Khawatir. (Foto: Iqbal Dwi/MPI).
Soal Limbah Baterai Kendaraan Listrik, Istana: Tak Perlu Khawatir. (Foto: Iqbal Dwi/MPI).

IDXChannel - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, limbah baterai yang memungkinkan dihasilkan dari penggunaan kendaraan listrik tidak perlu dikhawatirkan. Sebab menurutnya, limbah dari baterai kendaraan listrik mudah untuk diolah.

Moeldoko mengaku, pemerintah sudah sejak lama untuk memikirkan dampak dari adanya limbah baterai. Terutama untuk membangun industri pengolahan dari adanya limbah baterai tersebut.

"Pengolahan limbah baterai ini sudah dipikirkan dari jauh, bagaimana tentang limbah baterai, baterai listrik ini tidak seperti baterai biasa, karena komponennya sangat clear dan tidak banyak menggunakan cairan," kata Moeldoko dalam saat mengunjungi IIMS 2023, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, saat ini, sudah ada perusahaan yang mampu untuk mengolah limbah baterai kendaraan listrik. Hal tersebut dikatakan Moeldoko, mampu untuk mengatasi pencemaran yang diakibatkan oleh zat-zat adiktif yang ada didalam baterai.

"Jadi tidak usah dikhawatirkan (masalah limbah baterai), dan sekarang ini banyak perusahaan yang mendirikan perusahaan yang khusus menangani recycling ini," jelas Moeldoko.

Seperti diketahui, baterai merupakan komponen paling mahal untuk membuat kendaraan listrik. Bahkan disebutkan 40% biaya produksi adalah untuk baterai kendaraan listrik. 

Hal tersebut yang menyebabkan kendaraan listrik di Indonesia harga masih mahal. Sebab, baterai tersebut masih belum di produksi di dalam negeri alias impor.

Sehingga pemerintah tengah berupaya untuk menarik industri baterai dari asing untuk masuk kedalam negeri. Mengolah sumber daya alam, dan bisa memproduksi baterai untuk menyuplai industri kendaraan listrik ditanah air. 

Harapannya harga kendaraan listrik didalam negeri bisa lebih murah dan mampu bersaing dengan harga kendaraan konvensional.

"Untuk baterai, BUMN dan pemerintah sudah menyiapkan IBC (Indonesia Battery Corporation), bekerja sama dengan CATL dan beberapa perusahaan raksasa di dunia, sehingga baterai nanti akan ada di sini (Indonesia)," ujarnya.

Namun demikian, diakui Moeldoko, limbah dari baterai tersebut akan mampu diolah dengan baik di Indonesia. Sehingga tidak mencemari lingkungan dan cita-cita pemerintah menurunkan emisi gas buang dapat tercapai.

"Jadi tidak perlu khawatir ini akan menjadi limbah yang menakutkan," pungkasnya.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement