Sandiaga menyebut, aksesibilitas penerbangan menjadi bagian penting (selain atraksi dan amenitas) dalam mendukung sektor pariwisata. Pada tahun ini pemerintah menetapkan target 1,2-1,4 miliar pergerakan wisatawan domestik atau wisatawan nusantara (wisnus) dan 8,5 juta kedatangan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman).
Lebih lanjut, kedatangan wisman ke Indonesia 90 persen menggunakan moda transportasi udara di antaranya maskapai penerbangan milik pemerintah (BUMN).
"Seperti Garuda Indonesia dan Lion Air Group, sebagai perusahaan maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia yang membuka rute penerbangan ke lebih dari 36 destinasi dengan 226 kali penerbangan setiap hari," tuturnya.
Sebelumnya, platform layanan perjalanan tersebut merilis indeks maskapai penerbangan atau airline indeks yang menilai terhadap sejumlah maskapai berbasis internasional.
Laman tersebut menilai beberapa kategori, seperti ketepatan waktu (on-time arrivals), pembatalan (cancellations), layanan makan (meals score), hiburan dalam penerbangan (in-flight entertainment), dan kenyamanan kursi (seat comfort score).