“Memang stabilitas itu akan terjadi ketika ketersediaan beras panen masyarakat itu ada. Nanti akan kembali pada keadaan normal lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, Wapres di sela menghadiri Indonesia-New Zealand Halal Business Engagement, di Selandia Baru, Jumat (1/3) menjelaskan bahwa cadangan beras di Indonesia memang sempat mengalami defisit akibat panen terlambat, sehingga dilakukan impor.
“Kalau beras itu kan, memang ada defisit kita karena itu pemerintah mengimpor beras, panen terlambat, jadi ada defisit, panen terlambat kemudian mengimpor,” katanya.
Meskipun, kata Wapres, menjaga ketersediaan impor beras juga tidak mudah mengingat negara-negara eksportir beras juga mengalami hal yang sama seperti di Indonesia, salah satunya akibat fenomena El Nino.
“Penyediaan, ketersediaan beras cukup melalui (impor) ini. Memang impor ini karena import juga tidak mudah kan, negara-negara lain juga mengalami hal yang sama,” ujar Wapres
Sehingga, Wapres mengatakan kenaikan harga beras yang sempat naik terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga Global akibat El Nino. “Nah kalau harga beras naik itu memang itu gejala kenaikan harga pangan di seluruh dunia yaitu apa gejala Global akibat El Nino, ini sudah diketahui,” pungkasnya.
(FRI)